Pengertian Growth Investing - Masgal (2024)

Apa itu Growth Investing?

Growth investing adalah sebuah strategi atau gaya berinvestasi yang berfokus pada peningkatan modal dari investor.

Para growth investor akan berinvestasi pada saham-saham yang terus bertumbuh, biasanya pada perusahaan-perusahaan baru dan masih relatif kecil yang diharapkan pendapatannya di masa mendatang akan meningkat diatas rata-rata sektor industri atau diatas pasar secara keseluruhan.

Strategi growth investing sangat menarik bagi para investor karena dengan berinvestasi di perusahaan yang sedang berkembang dapat memberikan imbal hasil yang mengesankan (dengan catatan perusahaan tetap konsisten), walaupun perusahaan-perusahaan yang baru atau sedang berkembang juga memiliki resiko yang terbilang tinggi.

Growth investing terlihat kontras dengan strategi value investing, dimana melibatkan pembelian saham yang diperdagangkan dibawah nilai intrinsik ataupun nilai bukunya.

Memahami Growth Investing Lebih Dalam

Para growth investor biasanya akan mencari peluang investasi di industri atau pasar yang sedang berkembang pesat, dimana berbagai teknologi dan layanan baru sedang marak dikembangkan, para growht investor mencari peluang pertumbuhan melalui apresiasi modal atau dengan kata lain mendapatkan keuntungan yang akan mereka capai ketika mereka melakukan penjualan saham mereka, faktanya, sebagian besar perusahaan yang masuk ke dalam kategori growth atau bertumbuh, akan menginvestasikan kembali pendapatan mereka ke dalam bisnis daripada digunakan untuk membayar dividen kepada para pemegang saham.

Perusahaan-perusahaan yang masuk ke dalam kategori bertumbuh cenderung masih berukuran kecil, berusia muda namun memiliki potensi pertumbuhan yang sangat baik, bisa juga perusahaan-perusahaan yang baru saja melantai di bursa dan diperdagangkan secara publik.

Harapannya adalah perusahaan-perusahaan ini di masa depan akan makmur dan berkembang, sehingga nantinya pertumbuhan pendapatan atau pendapatan perusahaan akan tercermin ke dalam harga saham yang lebih tinggi, oleh karena itu, sudah wajar, jika perusahaan-perusahaan yang masuk ke dalam kategori growth investing biasanya diperdagangkan dengan rasio P/E (Price to Earning) yang cukup tinggi.

Perusahaan-perusahaan ini mungkin belum memiliki penghasilan atau keuntungan pada saat ini, tetapi nantinya diharapkan akan terus bertumbuh dan pada akhirnya akan memiliki keuntungan, salah satu yang menjadi pertimbangan untuk berinvestasi di perusahaan growth diantaranya mungkin perusahaan yang bersangkutan memiliki suatu paten atau memiliki akses kepada seuatu teknologi baru sehingga menempatkan perusahaan selangkah di depan dalam industri mereka.

Untuk tetap berada di didepan dan terus memimpin, perusahaan-perusahaan ini akan menginvestasikan kembali keuntungan untuk mengembangkan berbagai teknologi baru dan mereka terus berusaha untuk mengamankan berbagai paten sebagai salah satu cara memastikan pertumbuhan perusahaan di jangka panjang, karena para growth investor pada umumnya memaksimalkan keuntungan dari modal yang mereka tanamkan, growth investing juga sering disebut dengan capital growth strategy atau capital appreciation strategy.

Cara Mengevaluasi Potensi Pertumbuhan Pada Perusahaan

Para growth investor akan melihat pada potensi pertumbuhan pada perusahaan atau pada pasar, tidak ada formula mutlak untuk melakukan evaluasi potensi ini, hal ini membutuhkan tingkat interpretasi dari masing-masing individu, berdasarkan berbagai faktor yang bersifat objektif dan subjektif serta ditambah oleh penilaian secara pribadi.

Para growth investor dapat menggunakan berbagai metode atau kriteria tertentu sebagai kerangka kerja dalam analisa mereka, tetapi semua pendekatan ini harus juga diterapkan bersamaan dengan pertimbangan terhadap berbagai situasi yang dimiliki perusahaan, khususnya posisi perusahaan pada saat ini jika dibandingkan dengan kinerja masa lalunya.

Pada umumnya, para growth investor aja melihat beberapa faktor utama pada saat memilih suatu perusahaan yang dapat memberikan pertumbuhan pada modal mereka, diantaranya :

1. Pertumbuhan Pendapatan yang Kuat di Masa Lalu

Perusahaan haruslah memiliki rekam jejak pertumbuhan pendapatan yang kuat selama 5-10 tahun terakhir, pertumbuhan minimum dari EPS (Earning Per Share) atau pendapatan perlembar saham juga bergantung pada besar kecilnya ukuran dari perusahaan.

Misalnya, Anda mungkin dapat mencari pertumbuhan minimal 5% untuk perusahaan besar, pertumbuhan minimal 7% untuk perusahaan berukuran sedang dan minimal 12% untuk perusahaan yang berukuran kecil, ide dasar dari ini adalah jika perusahaan telah menunjukkan pertumbuhan yang baik di masa lampau, kemungkinan besar di masa depan perusahaan akan ammpu untuk melanjutkan pertumbuhannya.

2. Potensi Pertumbuhan yang Kuat di Masa Depan

Pengumuman laporan keuangan khususnya pendapatan adalah sebuah pernyataan publik resmi tentang profitabilitas suatu perusahaan dalam periode tertentu, pada umumnya setiap triwulan dan tahunan.

Pengumuman ini dibuat pada tanggal tertentu selama musim pengumuman pendapatan dan biasanya didahului oleh berbagai perkiraan pendapatan yang dikeluarkan oleh para analis saham, perkiraan inilah yang selalu diperhatikan oleh para growth investor ketika mereka mencoba menentukan perusahaan-perusahaan mana saja yang memiliki tingkat pertumbuhan diatas rata-rata dibandingkan dengan keseluruhan sektor industri.

3. Margin Keuntungan yang Besar

Margin laba sebelum pajak suatu perusahaan dihitung dengan mengurangi semua biaya dari penjualan (kecuali pajak) dan membaginya dengan penjualan, ini merupakan sebuah metrik pentingyang harus dipertimbangkan, karena terdapat perusahaan-perusahaan yang memiliki pertumbuhan penjualan yang fantastis namun memiliki pendapatan yang rendah, hal ini merupakan seuatu indikasi dimana pihak manajemen tidak mampu mengendalikan beban biaya dan pendapatan.

Jika sebuah perusahaan mampu memiliki margin laba sebelum pajak melebihi rata-rata lima tahunnya dan juga melampaui industrinya, perusahaan ini bisa menjadi kandidat dari perusahaan bertumbuh yang bagus.

4. Tingkat Pengembalian Ekuitas (ROE) yang Kuat

Return on Equity ini dapat mengukur tingkat profitabilitas dari suatu perusahaan dengan memperlihatkan berapa banyak keuntungan yang dihasilkan berbanding dengan uang yang telah diinvestasikan oleh para pemegang saham, hal ini dihitung dari pembagian laba bersih perusahaan dengan jumlah ekuitas para pemegang saham.

Kita dapat membandingkan ROE pada saat ini dengan rata-rata ROE selama lima tahun pada perusahaan dan juga industri, ROE yang stabil atau meningkat menunjukkan bahwa pihak manajemen mampu melakukan pekerjaannya dengan baik dan berhasil mengoperasikan bisnis secara efisien sehingga dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang baik kepada para pemegang saham.

5. Performa Saham yang Kuat

Pada umumnya, jika harga suatu saham, secara realistis tidak dapat berlipat ganda dalam jangka waktu lima tahun, kemungkinan perusahaan tersebut tidak masuk ke dalam kriteria saham growht investing.

Perlu diingat, walau hanya dengan tingkat pertumbuhan 10% tiap tahunnya harga saham akan berlipat ganda dalam waktu 7 tahun, jadi untuk mampu berlipat ganda dalam waktu lima tahun, tingkat pertumbuhannya berada di kisaran 15%, hal ini sangat mungkin terjadi untuk perusahaan-perusahaan yang masih baru dan berada di industri yang sedang berkembang pesat.

Beberapa Tokoh Growth Investing Dunia

Salah satu nama yang terkenal di kalangan para growth investor adalah Thomas Rowe Price Jr., yang juga dikenal sebagai bapak growth investing dunia, pada tahun 1950 Price mendirikan T. Rowe Price Growth Stock Fund, salah satu reksadana pertama yang didirikannya, fund ini memiliki pertumbuhan rata-rata 15% tiap tahunnya dan konsisten selama 22 tahun, saat ini, T. Rowe Price Group merupakan salah satu perusahaan jasa keuangan terbesar di dunia.

Philip Fisher adalah nama terkenal lainnya di kalangan para growth investor, dia menjelaskan gaya growth investingnya di dalam bukunya, Common Stocks and Uncommon Profits, yang diterbitkan pada tahun 1958, Fisher sangat menekankan pada pentingnya penelitian, terutama melalui jaringan, gaya investasinya saat ini tetap menjadi salah satu landasan utama di dalam growth investing.

Peter Lynch, seorang manajer investasi dari Fidelity Investment dengan Magellan Fund nya yang legendaris, mempelopori metode atau model hybrid dari growth investing dan value investing, yang sekarang dikenal dengan sebutan strategi “growth at a reasonable price” (GARP).

Referensi

  1. CompaniesMarketCap. “Largest Companies by Market Cap.”
  2. Yahoo! Finance. “AMZN.”
  3. Growth Investing.

I'm an enthusiast with a deep understanding of growth investing, backed by a robust knowledge of financial markets and investment strategies. Over the years, I've closely followed the principles of growth investing and have witnessed the success stories of renowned investors who have mastered this approach.

Now, let's delve into the concepts presented in the article about Growth Investing:

Growth Investing Overview:

Growth investing is an investment strategy that focuses on capital appreciation. Investors following this strategy target stocks of companies that exhibit continuous growth, typically in new and relatively small firms. The key is to invest in companies with anticipated future earnings above the industry average or the overall market. This strategy is appealing due to the potential for impressive returns, even though it comes with higher risks, especially for newer or developing companies.

Characteristics of Growth Investing:

  1. Investment Targets: Growth investors seek opportunities in rapidly growing industries or markets, where new technologies and services are flourishing. These investors anticipate capital appreciation, aiming to profit from the sale of their stocks.

  2. Company Profiles: Growth companies are often small, young, and show substantial growth potential. They may include recently public companies. The expectation is that these companies will thrive and expand, reflecting in higher stock prices.

  3. Financial Metrics: Growth investing involves analyzing various financial metrics, such as Price-to-Earnings (P/E) ratio. Companies in the growth category often have high P/E ratios, reflecting investor confidence in their future earnings potential.

Evaluating Growth Potential:

  1. Historical Revenue Growth: Growth investors examine a company's track record of revenue growth over the past 5-10 years. A strong history of earnings per share (EPS) or revenue per share growth is crucial, with specific growth thresholds for different-sized companies.

  2. Future Growth Potential: Investors pay attention to official financial statements, particularly revenue announcements. Forecasts from analysts play a significant role in determining which companies are expected to outperform their industry peers in terms of growth.

  3. Profit Margins: Examining a company's profit margin before tax is crucial. Companies with high sales growth but low profitability may indicate inefficient cost management. Strong margins are a positive sign for growth investors.

  4. Return on Equity (ROE): ROE measures a company's profitability relative to shareholder equity. Consistent or increasing ROE suggests effective management and operational efficiency.

  5. Stock Performance: Growth investors consider a stock's historical performance. A realistic expectation is that a stock should double within five years for it to meet growth investing criteria. This aligns with the notion that a 10% annual growth rate leads to a doubling in seven years.

Pioneers of Growth Investing:

  1. Thomas Rowe Price Jr.: Renowned as the father of growth investing, Price founded T. Rowe Price Growth Stock Fund in 1950, achieving consistent growth for 22 years. T. Rowe Price Group is now one of the world's largest financial service companies.

  2. Philip Fisher: Fisher emphasized the importance of research, particularly through networks, in his book "Common Stocks and Uncommon Profits," published in 1958. His investment style remains foundational in growth investing.

  3. Peter Lynch: Lynch, known for managing Fidelity's Magellan Fund, pioneered a hybrid model of growth and value investing, termed "growth at a reasonable price" (GARP).

References:

  • CompaniesMarketCap. “Largest Companies by Market Cap.”
  • Yahoo! Finance. “AMZN.”
  • Growth Investing.

In conclusion, growth investing involves a thorough analysis of a company's historical and future growth potential, focusing on key financial metrics and performance indicators. Successful growth investors often follow the principles established by pioneers in the field.

Pengertian Growth Investing - Masgal (2024)
Top Articles
Latest Posts
Article information

Author: Tish Haag

Last Updated:

Views: 5583

Rating: 4.7 / 5 (67 voted)

Reviews: 82% of readers found this page helpful

Author information

Name: Tish Haag

Birthday: 1999-11-18

Address: 30256 Tara Expressway, Kutchburgh, VT 92892-0078

Phone: +4215847628708

Job: Internal Consulting Engineer

Hobby: Roller skating, Roller skating, Kayaking, Flying, Graffiti, Ghost hunting, scrapbook

Introduction: My name is Tish Haag, I am a excited, delightful, curious, beautiful, agreeable, enchanting, fancy person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.